Monday, 22 January 2018

30HBC1822 - Smile

Smile


- - -

Suatu hari, kamu tiba-tiba berkata:

"Do you want to go to the beach with me?"

Aku menurunkan draft naskah cerita yang sedang kubaca ulang. Kamu baru saja pulang dari kantor, dan aku dari editorku setelah naskah draft bab terbaru ceritaku selesai ia tinjau ulang. Naskah yang sekarang penuh dengan coretan bahagia dari pulpen warna merah.

"I need to finish this, babe."

Kamu melepas dasimu dan membuka dua kancing pertama kemejamu. Tersenyum, kamu berjalan menuju sofa di seberangku dan menghempaskan badanmu. Kamu terlihat sangat lelah, dan akupun demikian. Akhir-akhir ini kita berdua sangat sibuk dan jarang menghabiskan waktu berdua. Kamu dengan proyekmu, dan aku dengan naskahku.

"Please? Just for a day. I will provide the food and beverages. I will drive. You just have to bring your lovely self and your camera."

"Don't you have a deadline next week?"

"Pleaseeee?"

Senyummu itu memautkan. Dan hanya milikku.

Senyum itu juga yang membawaku ke keadaan kita sekarang, dimana dirimu berlarian seperti anak kecil dan aku berjalan di belakangmu, kamera di satu tangan dan keranjang piknik di tangan lainnya, berusaha menangkap senyummu.

"Come on, lets get your pretty feet wet!"

"My feet are not pretty."

Aku menyanggah, dan menyaksikan dirimu tertawa.

"You look very beautiful in this light."

Aku tersenyum sipu, mengangkat kameraku untuk menyembunyikan mukaku yang memerah, dan mengambil gambarmu dengan latar belakang laut biru. Aku masih berdebat siapa yang lebih indah, laut atau senyummu.

"No, you're the pretty face in this relationship."

Kamu tertawa. Sejenak, aku terdiam melihatmu dan tawamu dan wajahmu. Kamu terlihat sangat rileks, seakan stress dari minggu-minggu belakangan ini tidak pernah terjadi. Seolah hanya laut dan matahari dan diriku yang kamu butuhkan untuk tertawa sebahagia itu.

Aku jatuh cinta lagi.

"Are you okay?"

Aku hanya mengangguk. "You look so beautiful. I'm very luck you choose to be with me."

Kamu tersenyum lagi. Aku pikir, aku tidak akan bosan melihat senyum itu hingga akhir hayatku.

"Nah, I'm the lucky one."

- - -


Sequel dari 1814

No comments:

Post a Comment