- - -
Beberapa hari belakangan ini, marak sekali
berita mengenai KFC yang menganjurkan pelanggannya untuk membuang bekas
makanannya ke tong sampah. Jelas, seperti netizen Indonesia pada umumnya, hal
ini menimbulkan banyak komentar (dan nyinyiran). Mungkin sudah jadi kebiasaan
bagi orang Indonesia untuk membiarkan pelayan tempat makan (baik itu fast food
restaurant, foodcourt, atau kedai-kedai makan lainnya) membersihkan tempat
makannya. Bahkan di restoran fast food yang sudah menyediakan tempat makan
plastik sehingga bisa langsung dibuang, pelanggan sering meninggalkan bekas
makanan begitu saja sehingga pelanggan baru yang mau duduk harus menunggu
pelayan, yang acap kali sibuk atau memang sedikit, untuk membersihkan meja
sebelum bisa digunakan kembali.
Kebiasaan yang seperti ini, ditambah dengan
mindset seperti 'namanya juga pelanggan masa harus buang sampah juga?', atau
'lah nanti pelayan kerjanya apa dong?' yang membuat orang Indonesia gini-gini
aja. Janganlah mimpi bisa jalan-jalan ke luar negeri kalau sikapnya masih
seperti ini. Cek negeri sebelah, seperti Singapur atau Malaysia. Mereka yang
makan di restoran fast food seperti McDonnalds atau KFC pasti membuang sampah
bekas makannya sendiri. Bahkan di beberapa negara tempat sampahnya tidak
disatukan tetapi sudah dipilah antara sampah bekas minum, sampah bekas makan,
hingga sampah sisa minum (seperti es yang belum habis). Dan pasti, pelanggan
selalu membuang sampahnya sendiri.
Nah, kalau di restoran yang menggunakan piring
biasa, bagaimana? Tumpuk di tengah. Gak usah banyak komentar. Memudahkan
pelayan buat mengambil dan membersihkan meja. Membuat pelanggan yang baru lebih
cepat dapat tempat duduk. Kalau kita sebagai manusia masih bisa membantu orang
lain, sesedikit atau sesederhana sikap kita, kenapa enggak?
(Karena, satu perkataan papah saya yang paling
saya ingat adalah, kalau kita belum bisa bermanfaat bagi orang lain, minimal
kita tidak menyusahkan orang lain)
- - -
No comments:
Post a Comment