- - -
Bandung. Sebuah kota yang terletak kurang lebih
200 km dari rumah saya. Sebuah kota tempat papah saya lahir dan tumbuh menjadi
sosok yang saya kagumi. Sebuah kota yang sedari kecil familier bagi saya,
seperti sebuah tempat berpulang yang jauh dari rumah.
Sebelumnya, hampir setiap tahun saya berlibur di
Bandung, baik itu saat libur lebaran maupun libur tahun baru. Rumah nenek dan
kakek di daerah Buah Batu sudah menjadi salah satu rumah tempat saya tumbuh.
Sedari dulu, mendengar cerita papah yang sekolah di sini membuat saya bertekad
untuk suatu saat nanti bersekolah di kota ini juga.
Memang, doa ini terkabulkan, walau dengan cara
lain. Bukan di Bandung, dan juga bukan di almamater papah. Tetapi tetap saja
saya memiliki banyak kesempatan untuk main dan singgah di kota ini.
Bulan Januari-Februari tahun lalu, saya
berkesempatan untuk mengenali kota ini lebih jauh. Kerja praktek di salah satu
instansi pemerintahan di Bandung, keluarga saya menyarankan saya untuk tinggal
sementara di rumah kakek. Selama kurang lebih satu bulan, saya berkesempatan
untuk menjelajahi kota Bandung setelah senja, memutari jalanannya yang
memusingkan dengan angkot yang rutenya tak kunjung saya hapal, dan menikmati
udara serta suasananya yang khas. Sendirian, karena entah mengapa saya lebih
suka berjelajah seorang diri.
Sekarang, hampir setahun kemudian, saya rindu.
Semoga tahun ini bisa kembali menjelajahi Bandung, ya.
(Dan semoga, saya dapat kuliah lagi dan kerja di
kota ini. Aamiin)
- - -
No comments:
Post a Comment