- - -
ada sebuah jalan yang dulu sering kita lewati
bersama. kamu selalu berada di sampingku, tersenyum. aku mengadahkan kepalaku,
tersenyum balik. kamu mengantarku hingga ke pintu rumahku, kemudian pamit
pulang.
ada sebuah jalan yang dulu sering kita lewati
bersama. bahkan dikala hujan. karena, kamu tahu betapa aku sangat mencintai
hujan, apalagi hujan di kota ini. aku mengajakmu menari dan bernyanyi di bawah
hujan, berlari-larian dengan bebas seolah-olah kita masih anak kecil. kamu
hanya tersenyum dan menuruti permintaanku. disaat-saat seperti itu, kamu sangat
berharga bagiku.
ada sebuah jalan yang dulu sering kita lewati
bersama. bahkan dikala matahari sedang senang-senangnya menampakkan diri di
kota hujan. kita berjalan bergandeng tangan, mengobrolkan apapun yang ada pada
benak kita. saling mempelajari dan mengerti satu sama lain.
ada sebuah jalan yang dulu sering kita lewati
bersama. sekarang, setiap aku berjalan di bawah hujan, aku teringat akan
seseorang yang dulu mau menari di bawah hujan bersamaku. setiap aku berjalan di
bawah sinar mentari, aku teringat akan seseorang yang dulu kumengerti dan
mengerti aku.
sekarang, aku berdoa agar dirimu selalu
baik-baik saja, dan berterima kasih karena dulu telah membuat hari-hariku
bermakna.
(dan aku berdoa, semoga suatu saat nanti aku
dapat membuat kenangan baru bersama yang ditakdirkan untukku)
- - -
No comments:
Post a Comment