Sunday, 6 January 2019

30HBC1906: a sunflower


- - -

"You know, you remind me of a sunflower."

Aku merasakan dirimu duduk di kursi di depanku sembari meletakkan nampan berisi minum kesukaan kita. Cappuccino dingin untukku, dan coklat panas untukmu.

"And why is that?"

"Because you love the sun as much as a sunflower does."


Aku menurunkan buku yang sedang kubaca, mengetahui dengan pasti bahwa aku tidak akan menghabiskan sisa waktu sore ini untuk membaca. Tidak ketika kamu datang membawakan sogokan dan iming-iming percakapan yang tidak membosankan.

"I... don't think so? What makes you think that?"

"Because everytime we meet here, you always sit on a table with sunlight. Even near dusk."

"Weeell, because the natural sunlight helps me read? And why sunflower?"


Kamu memberikan senyuman yang, walaupun sudah berbulan-bulan aku melihatnya, tetap membuat jantungku berhenti sejenak lalu berdegup dengan cepat.

"You really need a warning label. That smile is deadly..."

"What?"


Tersipu, aku menggelengkan kepala, berharap kamu tidak mendengarnya.

"No-nothing! Just, really, a sunflower?"

"Yeah. And as beautiful as one too, with a brightness that makes it impossible to feel cold around you."


Aku bisa merasakan kedua pipiku memerah mendengar ucapanmu. Selalu ini yang terjadi, dirimu berkata manis untuk membuatku tersipu.

"I'm not! Beautiful, that is."

Aku menatap kedua matamu yang tiba-tiba menjadi serius. Tetap lembut, namun tegas. Aku tidak bisa tidak percaya dengan apa yang kamu katakan saat kamu menatapku seperti itu.

"Beauty is in the eye of the beholder. And who said anything about physical beauty? Not that you're ugly or anything... but you are beautiful to me, and one of the reason is because how happy you makes me feel. And how you encourage me to be a better person."

Aku menundukkan kepalaku, yakin bahwa mukaku merah. Kamu. Selalu seperti ini.

Membuatku berharap. Membuatku percaya dengan diriku sendiri. Membuatku bahagia.

"J-just shut up you makes me blush. Tha-thank you, by the way."

Kamu tersenyum lembut. Sebuah senyum yang aku harap hanya untukku.

"You're welcome, my sunflower."


- - -

No comments:

Post a Comment