.
Semua
ini dimulai pada hari Rabu.
Hari
yang, menurut Marie, seharusnya tidak ada di kalender. Karena entah mengapa
hari Rabu sangat membenci Marie.
Atau
mungkin Marie yang membenci hari Rabu.
Semua
ini dimulai pada hari Rabu ketika Marie, karena malamnya telat tidur untuk
mengerjakan tugas-tugas Sosiologi, telat bangun padahal ia ada kelas pagi.
Kemudian dilanjut dengan semua kamar mandi di asrama penuh sehingga ia telat mandi. Setelah dimarahi karena
telat masuk kelas, Marie baru menyadari bahwa tugasnya tertinggal di asrama.
Dan
sekarang, pada jam makan siang, ia kehabisan makanan favoritnya yaitu pai apel.
“I really, really friggin hate Wednesday,”
Marie menggerutu kepada sahabatnya, Jonathan.
“Hmm,
biasa saja dong.”
“Kau sih
enak bisa makan pai apelnya.”
“Nih,
untukmu saja.”
Marie
langsung mengambil piring yang disodori Jonathan, bergumam “Terima kasih,” dan
segera menghabiskan pai tersebut.
“Ugh, you and your pie.”
“Pie is like the gift of God, Jonathan, shut
up.”
“Ehm,
apakah anda Marie Thompson?”
Marie
mengangkat kepalanya menatap seorang laki-laki sekitar satu tahun di atasnya
yang membawa seikat bunga. Aneh. “Ya, dan kau adalah...?” tanya Marie.
“Saya
hanya pembawa pesan, ini untukmu.”
Laki-laki
itu menjulurkan seikat bunga yang dipegangnya ke arah Marie. Gadis bermata
hijau cemerlang itu memiringkan kepalanya, bingung, sebelum dengan perlahan
mengambil bunga tersebut.
Seikat
bunga mawar tanpa duri dan bunga carnation
merah. Sayangnya, tidak ada kartu ucapan apapun di karangan bunga tersebut.
“Huh,
menarik.”
.
.
.
.
.
.
Seminggu
kemudian, pada hari Kamis, Marie kembali mendapatkan seikat bunga. Kali ini
bunga gardenia, bunga lily calla, dan bunga krisan putih.
Sekali lagi, tanpa kartu ucapan.
“Siapapun
yang memberimu bunga sepertinya mengerti language
of flowers, Marie.”
“Huh,”
Marie menatap karangan bunga tersebut, “Kau benar, Jo.”
.
.
Minggu
ketiga adalah karangan bunga violet biru,
bunga mawar pink gelap, dan bunga mawar kuning di hari Jum’at yang suram.
Sekali lagi, tanpa kartu ucapan. Entah mengapa, karangan bunga tersebut membuatnya
bahagia sekaligus sedih. Karena ia ingin pemberi bunga tersebut adalah
seseorang yang duduk di sampingnya. Tapi sayangnya...
“Lagi,
Marie?”
“It seems so, Jonathan.”
...Jo
tidak bereaksi apa-apa ketika karangan bunga itu tiba.
.
.
“Psst, Marie, bangun! Ayo pakai jaketmu.”
Marie
terhentak bangun ketika ada seseorang yang mengguncangnya. Ternyata Claire,
teman satu kamarnya.
“Ada
apa, Claire?”
“Campbell
menunggumu di luar. Ayo cepat pakai jaket dan sendalmu.”
Bingung
dan setengah sadar, Marie segera memakai jaket dan sendalnya, dan berjalan
menuju pintu kamar dimana, benar kata Claire, Jonathan sedang menunggunya.
“Dan,
Marie?”
Marie
memutar menghadap temannya.
“Good luck! Take care of her, Campbell!”
“Got it, Novak. Ayo Marie, cepat.”
“What the hell, Campbell, I’m on my pyjamas!”
Jonathan
hanya tersenyum. “You look cute in
pyjamas. Ayo cepat, lambat sekali kau.”
“You’re lucky I like you, Campbell.”
.
.
“Jo,
dimana kita?”
“Aku
menemukan jalan rahasia ini beberapa waktu yang lalu.”
“Mau
kemana kita?”
“Adalah,
ikut saja.”
“You’re not going to kill me, right?”
“Ha ha, very funny, Thompson.”
.
.
“Are you kidding me? Kita di atap, Jo!”
“Well, menurut berita malam ini langit
cerah, jadi kita bisa melihat bintang dari sini.”
“Kau
harus cerita bagaimana bisa kau menemukan jalan rahasia itu, Jo.”
“Oke,
tapi sebelumnya, ini.”
Jo
mengambil sesuatu dari pojok atap dan mengulurkannya kepada Marie.
“Oh God...”
“Well, you’re my best friend since third grade
and I’m kinda yours since then, dan aku
tahu kau pernah bilang ingin diberikan bunga yang bukan mawar merah, jadi, do
you want to be mine?”
Kali
ini, karangan bunga violet putih,
bunga jonquil, bunga ivy, dan bunga forget-me-not. Marie hanya bisa tersenyum saat mengambil karangan
tersebut dari tangan Jo.
“Well, untung kau bisa bahasa bunga, Jo.”
Dengan
tangannya yang tidak memegang bunga, ia menarik tangan Jo dan menautkan jari mereka.
“It’s a yes, by the way. I’m yours too since
that day on our third grade.”
End.
-a.m.r
.
P.S: All
pictures are NOT mine, it can be found on pinterest.com but separately.
P.P.S: By the way, sepertinya saya akan terus
memakai Marie dan Jonathan sebagai Main
Characters saya, dan mungkin nanti akan ada ilustrasi mereka dan perkenala
mereka di akhir challenge ini.
P.P.P.S:
Semua arti bunga bisa dilihat di thelanguageofflowers.com.
Thank you for reading!
No comments:
Post a Comment