.
Darkness... she saw nothing.
Heat... she felt it to her bones.
Smoke... it filled her lungs.
She can’t go anywhere.
She thinks she’s dreaming again.
.
.
“-aku
rasa masih ada seseorang di sana!”
“Nona,
apakah tadi ada yang masuk lagi?”
Wanita
paruh baya yang dikelilingi oleh selimut tebal dan menggunakan tabung oksigen
mengangguk cepat. “Ya, tadi ada seorang gadis muda yang masuk, sekitar pukul
empat sore. Namanya Thompson... Marie Thompson,” ujarnya.
“Apa
tadi ia sudah keluar?”
“Saya
rasa belum, pak. Tadi apinya menyala dengan cepat, asap dimana-mana. Saya
langsung menyuruh dua orang di ruang depan untuk keluar, dan menyalakan alarm
kebakaran secara manual. Saya tidak tahu mengapa alarm itu tidak langsung
menyala secara otomatis, mengingat asapnya begitu banyak.”
“Jadi,
tidak ada lagi yang berada di dalam perpustakaan selain nona Thompson?”
“Saya
rasa tidak, pak.”
“Terima
kasih, Nona.” Petugas pemadam kebakaran itu langsung berbalik dan berteriak
kepada petugas lainnya, “Masih ada satu orang lagi di dalam sana!”
“Pak,
sudah tidak mungkin untuk masuk lagi!”
“Kenapa-“
CRASH!
“Atapnya
akan rubuh! Mundur semua mundur!”
.
.
.
.
She shouldn’t be here, she thinks. She belongs
somewhere else. Somewhere colder.
Not this heat.
Not this pain.
Pain. Pain. Pain. PainpainpainpainpainPAIN-
CRASH!
.
.
“Kau
pikir kebakaran itu disengaja olehnya?”
“Jangan
ngaco kamu, untuk apa ia sengaja
membakar perpustakaan?”
“Well, gadis itu sedang ada di sana, kan?
Dan kau dengar sendiri, ada yang sengaja mematikan alarm kebakaran otomatisnya.
Untung saja hanya ada satu penjaga dan tiga pengunjung lainnya, yang semuanya
ada di depan.”
“Tapi...
perpustakaan?”
“Kau
tahu betapa cintanya gadis itu dengan buku.”
.
.
She only wants to read. Book is her only
friend. Her only love.
The one who wouldn’t betray her.
The one who wouldn’t burn her to death.
She tried, oh she did try. She try to love him.
But she’s never enough. And he’s never accept that he’s not the only lover she
had.
In the end, tho...
Smoke hung so thick in the library’s rafters
that she could read words in it.
‘I love
you,’ it said.
“No, you’re not.” she said out loud.
“No, you’re not.” she said out loud.
She closes her eyes, welcoming the darkness and
the heat that swallows her.
End.
-a.m.r
.
P.S: Picture is NOT mine, it can be found on pinterest.com
No comments:
Post a Comment