.
“Sudah kubilang, hari ini aku akan keluar dari rumah dan melakukan sesuatu yang produktif.”
Terdengar suara tawa yang langsung disamarkan menjadi suara batuk di belakangnya, tetapi Marie tetap menatap tajam lawan bicaranya.
Jonathan
menghela nafas dan menggelengkan kepalanya, sudah mengetahui bahwa ia tidak
bisa membantah perkataan wanita di depannya. Tapi tetap ia akan mencoba, walau
hasilnya pasti tidak berhasil. “Marie-“
“Tidak.”
“-dengarkan
dulu-“
“Tetap
tidak.”
“-oke,
kau boleh keluar rumah-“
“Tid-
eh, boleh?!”
“-dengan
satu syarat.”
Kedua
mata hijau cemerlang milik Marie menari dengan antisipasi. “Apa?”
.
.
.
.
“Miss, sepertinya kami harus memaksa anda untuk menyerahkan binatang itu.”
.
“Miss, sepertinya kami harus memaksa anda untuk menyerahkan binatang itu.”
“Tunggu,
siapa kalian?”
Marie
menatap curiga ketiga orang yang berdiri di hadapannya. Ia yakin mereka bertiga
bukan dari daerah ini. Malah, ia yakin mereka bukan dari planet ini.
“Kami...
agen pemilik binatang itu, jadi kami berhak untuk mengambil binatang tersebut.”
“Ehm,
ada apa ini?”
Empat
pasang mata menatap Jonathan yang berjalan mendekati mereka. Kedua mata biru
gelap pria dua puluh tiga tahun itu menatap sosok kecil dan fluffy yang berada di dekapan Marie. Jonathan
menggelengkan kepalanya.
“Marie.
No.”
“Tapi-“
“Sudah
kubilang syarat kau boleh keluar rumah itu adalah tidak lagi membeli binatang lucu Marie aku tidak peduli betapa
menyedihkan mukanya markas kita bukan untuk binatang lucu!”
Marie
cemberut (walaupun ia akan dengan sangat keras menentang siapapun yang bilang
bahwa ia cemberut) dan mendekap binatang semacam kucing itu di pelukannya lebih
erat. “Tapi, Jo, binatang ini termasuk binatang langka yang harus diselamatkan,
tetapi tiga orang ini bersikukuh untuk mengambil binatang ini untuk dijual di black market.”
Mendengar
perkataan Marie, Jonathan langsung berbalik menatap tiga orang yang masih
berada di dekat Marie, dan mengeluarkan senjatanya. “Sebagai anggota dari
Pasukan Perlindungan Euro, saya minta anda mengeluarkan kartu identitas,” ucap
Jonathan sambil bergerak berdiri di depan Marie.
Tiga
orang asing itu saling bertatapan, kemudian mengeluarkan senjata mereka
masing-masing.
.
.
“Captain Thompson, bagaimana hal ini bisa
terjadi di hari liburmu?”
“Eh,”
Marie mengedikkan bahunya, “aku hanya ingin keluar dari markas.”
Di
sebelahnya, Jonathan menggelengkan kepalanya lelah. “Sudah kubilang untuk tidak
membeli binatang lucu lagi, Captain.”
“Mana
ku tahu kalau ternyata binatang itu benar
milik Anduro yang diseludupkan ke planet kita, First Officer Campbell?”
“Tetap
saja ujung-ujungnya kita harus bertemu dengan pihak Anduro untuk menyelesaikan
kesalah pahaman ini.”
“Ya,
setidaknya hari liburku menjadi produktif sekarang.”
End.
-a.m.r
.
-a.m.r
.
P.S:
Saya menggunakan rank di Star Trek
wks. Dan ini kurang kena warfare-nya.
Maafkan.
.
P.S.S: Picture is NOT mine, it can be found on pinterest.com
.
P.S.S: Picture is NOT mine, it can be found on pinterest.com
No comments:
Post a Comment