Monday, 31 December 2018

End of the Year's Note



[01/11/18, 18.48 local time]
.
.
.
"At night the earth will rise,
and I'll think of you each time
I watch from distant skies,
whenever stars go down
and galaxies ignite,
I'll think of you each time
they wash me in their light,
and I'll fall in love with you again,"
- Starlight, Starset.
.
.
.
this year was another year full of laughter and heartbreak, friendship and comrades, love and hate and everything in between, simple and complicated feelings. it was a year full of being on the up and down and upside down sides of the rollercoaster we called life. thank you, to all people in my life for another year full of memories and lessons learned.
.
.
.
(still, if you ask whether or not i still feel the same, the answer is just like last year
so
yes)

Tuesday, 30 January 2018

30HBC1830 - Titik

Titik


- - -

Titik melambangkan akhir dari sesuatu. Baik itu suatu kalimat, paragraf, bab, atau bahkan kisah. Ketiadaan titik menandakan bahwa sesuatu belum berakhir; masih memiliki kesempatan untuk melakukan suatu hal, menyelesaikan suatu kisah, meneruskan suatu petualangan. Tetapi harus diingat bahwa titik akan selalu ada untuk mengakhiri.

Tahun ini adalah tahun pertama saya ikut @30haribercerita, walau sesungguhnya sudah tau dari tahun lalu, tapi taunya telat ehehe. Dan dalam sejarah menulis seorang Anisah Mutia, ini pertama kalinya bercerita panjang, selesai, dan tepat sesuai deadline.

Saya selalu menyukai seni menulis, bercerita, membaca. Terdapat sesuatu yang menakjubkan dari rangkaian kata-kata yang dapat menyihir seseorang, membuat seluruh perhatiannya tertuju pada sekelompok huruf bermakna. Secara pribadi, saya selalu kesulitan menulis atau membaca akhir dari suatu kisah. Mengapa perjuangan seseorang harus berakhir, padahal dalam bayangan ia masih berdiri dan berusaha untuk menang? Mengapa seseorang yang pergi berpetualang harus pulang di penguhujung hari? Mengapa imajinasi anak-anak harus terhenti ketika mereka beranjak dewasa?

Mengakhiri sesuatu itu sulit. Tetapi segalanya pasti berujung, seperti titik yang selalu berada di ujung sebuah kisah.

Terima kasih @30haribercerita, sampai bertemu tahun depan!

- - -

Monday, 29 January 2018

30HBC1829 - Let's Cheers to This

Let's Cheers to This


- - -

Nearly everyone got a favorite band, album, or song, right?

Mine is Sleeping with Sirens for band, Lets Cheers to This for album, and All My Heart for song.

I first heard about this song in mid 2013, in my 11th grade. My close friend kinda got a mix tape from an admire (and if you read this you know its you dude) and I found this unfamiliar band and I decided to heard it on youtube.

The first time I heard Kellin's voice, I thought it was a girl's voice its so high, honest. But I know from the first time I heard this song, I got hooked. I fell in love. I kinda want to repeat this song again and again and again.

This album is kinda old, from around 2011. People usually love a bands more recent album, because usually they're more mature. But this album, this particular track, and nearly all the tracks on this album, gets me. I fall in love with SWS through this tracks and album.

And although I listen and download and remember nearly all the tracks from Sleeping with Sirens, this one particular track will always be my favorite and my song when I fall in love with someone. Hehe.

Recommended Tracks from SWS: All My Heart, Who Are You Now, Fire, November, Fly, Save Me a Spark... honestly, just listen to their whole tracks. Please.

- - -

Originally post at IG for @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1829 


Sunday, 28 January 2018

30HBC1828 - Bergerak

Bergerak


- - -

Mengacu pada tema hari ke-28 yaitu "Bergerak", saya ingin sedikit menulis mengenai kebiasaan manusia: bergerak.

Saya berasal dari kota Bogor, yang memiliki julukan Kota Seribu Angkot. Kalau kalian sudah pernah ke Bogor, julukan tersebut sangat benar. Kalau ingin jalan-jalan di kota Bogor sangat mudah dilakukan, karena terlalu banyak angkot yang menutupi hampir seluruh wilayah kota dan kabupaten Bogor. Tapi hal ini menimbulkan kebiasaan yang cukup jelek; karena angkot bisa berhenti di mana saja, jadi penumpang berhenti di mana saja, di sembarang tempat, dan cenderung malas untuk jalan ke tempat tujuan dari tempat pemberhentian yang lebih layak. Atau, maunya mah langsung turun depan tempat tujuan.

Ketika saya kuliah di Jatinangor, lumayan sering saya jalan kemana-mana, mulai dari ke kampus, ke mall, sampai ke kosan temen. Tapi tetap saja, transportasi angkot dan bis damri masih ada jika saya ingin ke tempat yang lumayan jauh. Kebiasaan seperti di kota Bogor terulang kembali.

Tahun 2016, saya mendapat kesempatan untuk berlibur mengunjungi Tokyo, Osaka, dan Kyoto. Dari ketiga tempat tersebut, terdapat keunikan dan perbedaan yang cukup signifikan dibanding Indonesia: sarana transportasi mereka sebagian besar adalah kereta, bis, sepeda, dan jalan kaki. Ya, orang-orang di sana cukup hobi bergerak, baik iti dari stasiun ke kantor, rumah ke sekolah, atau dari tempat pemberhentian bis ke mall. Mereka turun sesuai dengan tempat pemberhentian yang sudah ditentukan, dan tidak di sembarang tempat. Ketika stasiun atau halte bis jauh dari tempat tujuan, mereka berjalan kaki.

Sesungguhnya, kita dapat belajar banyak dari sana.

Tidak ada mobil dan motor saling klakson karena angkot atau bis berhenti sembarangan. Trotoar pun digunakan dengan sangat baik. Mereka memiliki keinginan dan kebiasaan untuk bergerak, walaupun jarak yang cukup jauh.

Mungkin, di Indonesia, atau khususnya di tempat-tempat yang masih menggunakan angkot, hal tersebut sulit untuk diterapkan. Semoga suatu hari transportasi di Indonesia semakin mendukung warganya agar lebih tertib lagi dalam berkehidupan sehari-hari. Hehe.

- - -

Saturday, 27 January 2018

30HBC1827 - All Over Again

All Over Again


- - -

Selasa pagi, kamu tiba-tiba menyodorkan sesuatu di depanku.

"A bouquet of white carnation, hmm? Really? I'm not that innocent."

Kamu hanya tertawa, dan menggoyangkan buket bunga yang masih kau pegang.

"Do you want this or do I have to feed it to your neighbour's dog?"

Aku tersenyum, dan mengambil buket bunga tersebut.

Kamis sore, kamu tiba-tiba muncul di meja kerjaku sambil membawa bungkusan plastik berisi...

"Is that a coffee from that cafe two blocks from here?"

"I know you kinda forget about tonight's date because of your deadline."

Aku memucat. Janji kencan malam ini... kenapa aku bisa lupa?!

Kamu hanya tertawa. "I know, I know. It's okay. Here's your coffee and early dinner, please eat it before it gets too cold. We can reschedule into Sunday, okay?"

Aku tersenyum kecut, karena sesungguhnya aku sangat menanti-nantikan malam ini. Tapi deadline...

"It's a date."

Minggu pagi, kamu mengetuk pintu rumahku. Di dalam mobil, terdapat keranjang piknik berisi, dari bau menggoda yang dapat kucium dari pintu depan, pancake dari café favoritku. Kamu berdiri di sana, tersenyum cerah, dengan pakaian santai tapi terlihat sangat cocok untukmu.

"You look amazing."

Sudah delapan bulan kita bersama, dan aku baru menyadari bahwa aku sudah lupa kapan terakhir aku mengingatnya. Mungkin karena kamu selalu di sini. Kita saling belajar satu sama lain, dan perlahan, aku menyadari bahwa kehidupanku tidak serta merta sirna ketika dia pergi.

Karena kamu di sini. Dan kita adalah harapan baru untukku, suatu hal yang aku harap akan bertahan.

"Thank you, babe. You look very handsome."

(Image: The Sun and Her Flowers, Rupi Kaur)

- - -

Originally post at IG for @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1827

Prequel dari 1813, 1814, 1822


Friday, 26 January 2018

30HBC1826 - Masa Kecil

Masa Kecil


- - -

Sesungguhnya, apa yang saya ingat dari masa kecil saya hanya berasal dari album foto yang tertata rapi di rumah. Atau, dari cerita-cerita bernada nostalgia yang diutarakan oleh kedua orang tua saya.

Yang saya ingat, masa kecil saya dipenuhi dengan rutinitas sejak saya TK, yaitu ke sekolah setiap hari, lalu setiap sabtu pagi les berenang diantar oleh ayah saya. Bermain congklak dengan bibi, atau bermain boneka di kamar. Kalo sekarang udah gak punya congklak dan bonekanya :(

Yang paling sering diucapkan adalah betapa kecil dan lucunya saya dulu (((katanya mah))) dan bahwa saya yang sekarang sudah tidak lagi kecil dan lucu. Heu.

Oh ya, dan bahwa dulu rupanya saya memiliki rambut keriting keriting gitu dan sekarang sudah tidak lagi :(

- - -



Thursday, 25 January 2018

30HBC1825 - Senja

Senja


- - -

Senja membuatku bersyukur atas berakhirnya hari-hari yang membuat sekujur tubuh seakan menua beberapa tahun. Hari-hari yang begitu melelahkan sehingga yang diinginkan hanyalah merebahkan diri dan memejamkan mata. Hari-hari dimana waktu berjalan begitu lama dan hal yang harus dikejakan menjadi semakin banyak.

Senja membuatku memohon agar hari-hari tertentu tidaklah cepat selesai. Hari-hari ketika segalanya tampak berjalan dengan mudah, seolah-olah Tuhan mengikat seluruh setan pengganggu dan tersenyum padaku. Hari-hari dimana aku bisa tersenyum saat senja tiba, bahagia dan penuh rasa syukur.

Senja membuatku berharap, bahwa suatu hal pasti akan ada akhirnya, seperti malam yang pasti akan tiba setelah berjalannya siang. Seperti matahari yang pasti akan bersinar setelah dilanda badai petir. Bahwa segalanya pasti akan berakhir, bahwa kemudahan dan kesulitan pasti akan ada batas waktunya.

(Senja membuatku mengingat akan hangatnya dirimu, yang tidak terik seperti siang hari dan tidak dingin seperti malam hari. Sesuai untukku, yang berharap bahwa dirimu selalu ada seperti senja yang menyambutku di akhir setiap cerita.)

- - -

Originally post at IG for @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1825

Wednesday, 24 January 2018

30HBC1824 - Benar atau salah?

Benar atau Salah?


- - -

Kemarin, baru saja ada berita mengenai gempa susulan Banten yang berskala 7.5 SR. Benar atau salah?

Ada yang bilang bahwa vaksin membuat orang jadi autis. Benar atau salah?

Baru saja beberapa hari yang lalu ada SMS yang beredar di Hawaii bahwa mereka akan segera di bomb. Benar atau salah?

Katanya mah McDonalds menggunakan daging manusia. Benar atau salah?

Beberapa maskapai penerbangan memberikan promo tiket diskonan dengan membuka website tertentu. Benar atau salah?

Lima berita di atas adalah segelintir dari "berita" yang saya dengar dan baca minggu ini. Apakah mereka semua benar? Tidak.

Berita palsu, atau hoax, bukanlah nenjadi suatu fenomena asing di dunia ini. Belum lagi tingkah laku manusia yang asal terima jadi dan bukannya mencari tahu kebenaran dari sumber-sumber yang lebih terpercaya dan lebih akurat, tapi ketika salah masih kekeuh bener.

Belum lagi mereka yang panik dengan tipe-tipe berita palsu mengenai bencana alam dan bencana lainnya. Malah membuat kericuhan dan kehebohan di kalangan masyarakat.

Apa sih faedahnya menyebarkan berita palsu?

Yang menjadi rugi karena adanya berita-berita tidak benar itu bukan hanya satu dua orang saja, tapi bisa jadi satu komunitas mempercayainya. Seperti mereka yang tidak percaya vaksin karena berita tentang vaksin yang simpang siur dan kemudian memutuskan untuk tidak memvaksin keluarga mereka sehingga malah menjadi sakit.

Yang merugi akibat berita palsu bukan hanya satu dua orang saja. Camkan itu sebelum menyebarkan dan mempercayai berita-berita "heboh". Cek dulu kebenarannya, kalau perlu hingga berkali-kali sampai dipercaya. Stop hoaks.

- - -

#bergerakbersama

Tuesday, 23 January 2018

30HBC1823 - Adore

Adore



- - -

Adore /uh-dawr/ --verb

to regard with the utmost esteem, love, and respect; honour; to like or admire very much.

I adore the smell of coffee and the way it taste.  How a cup of coffee is enough to wake me up but I still need the second cup to make me functional and bearable. How a cup of coffee before sleep soothe me instead of rouse me.

I adore the bookstore, the way it makes me feel content. I can gaze away in front of row and row of books and never get bored. The smell of new and old books, different yet still beloved.

I adore the rain. How they feel when they fell upon me. How they settle my emotion into a calming breeze instead of a raging storm. How they makes me smile even on the darkest hour of my life. How they accompany me through life.

I adore my parents, and the way that they love me enough to let me go but still opening their house for me to come home. How they work so hard to make sure I got everything that I need and want but still teaching me how to be humble and down to earth.

I adore the smell and the sight of sea. The way their waves always comes back home, in a soothing, constant motions of gives and takes.

I adore being up in the sky. To see the cloud rolls and moves below me. To know that others still goes on with their daily activities. To know that I am small enough, high enough to see the smallest squares of earth, and see into the horizon, pretending it was the end of the earth, and hoping that someday, maybe, I will visit it.

(And I adore you. How your smile lighten me. How your hug calm me. How your words soothe me. How your eyes see right through me. How you know me well enough to give me what I need.)

- - -

Originally post at IG for @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1823

Monday, 22 January 2018

30HBC1822 - Smile

Smile


- - -

Suatu hari, kamu tiba-tiba berkata:

"Do you want to go to the beach with me?"

Aku menurunkan draft naskah cerita yang sedang kubaca ulang. Kamu baru saja pulang dari kantor, dan aku dari editorku setelah naskah draft bab terbaru ceritaku selesai ia tinjau ulang. Naskah yang sekarang penuh dengan coretan bahagia dari pulpen warna merah.

"I need to finish this, babe."

Kamu melepas dasimu dan membuka dua kancing pertama kemejamu. Tersenyum, kamu berjalan menuju sofa di seberangku dan menghempaskan badanmu. Kamu terlihat sangat lelah, dan akupun demikian. Akhir-akhir ini kita berdua sangat sibuk dan jarang menghabiskan waktu berdua. Kamu dengan proyekmu, dan aku dengan naskahku.

"Please? Just for a day. I will provide the food and beverages. I will drive. You just have to bring your lovely self and your camera."

"Don't you have a deadline next week?"

"Pleaseeee?"

Senyummu itu memautkan. Dan hanya milikku.

Senyum itu juga yang membawaku ke keadaan kita sekarang, dimana dirimu berlarian seperti anak kecil dan aku berjalan di belakangmu, kamera di satu tangan dan keranjang piknik di tangan lainnya, berusaha menangkap senyummu.

"Come on, lets get your pretty feet wet!"

"My feet are not pretty."

Aku menyanggah, dan menyaksikan dirimu tertawa.

"You look very beautiful in this light."

Aku tersenyum sipu, mengangkat kameraku untuk menyembunyikan mukaku yang memerah, dan mengambil gambarmu dengan latar belakang laut biru. Aku masih berdebat siapa yang lebih indah, laut atau senyummu.

"No, you're the pretty face in this relationship."

Kamu tertawa. Sejenak, aku terdiam melihatmu dan tawamu dan wajahmu. Kamu terlihat sangat rileks, seakan stress dari minggu-minggu belakangan ini tidak pernah terjadi. Seolah hanya laut dan matahari dan diriku yang kamu butuhkan untuk tertawa sebahagia itu.

Aku jatuh cinta lagi.

"Are you okay?"

Aku hanya mengangguk. "You look so beautiful. I'm very luck you choose to be with me."

Kamu tersenyum lagi. Aku pikir, aku tidak akan bosan melihat senyum itu hingga akhir hayatku.

"Nah, I'm the lucky one."

- - -


Sequel dari 1814

Sunday, 21 January 2018

30HBC1821 - Minggu Pagi

Minggu Pagi


- - -

Minggu pagi ini aku bangun di atas awan.

Melirik ke kiri, awan.

Melirik ke kanan, awan.

Mendongakkan kepala ke atas, awan.

Meraba-raba daerah di bawah kedua tangan, dan, yep. Benar. Awan lagi.

Hmm. Aneh. Terakhir ku ingat, aku sedang di jalan dengan teman-temanku...

...dan saat itu sedang hujan besar...

...dan kemudian terdapat suara klakson mobil dari arah kiri...

dan bagian depan mobilku memeluk tiang listrik.

Huh. Apakah aku sudah mati?

Kukira, aku akan berakhir di tempat yang lebih... gelap. Bukan tertidur di atas awan.

"Wah, obat penahan rasa sakitnya bekerja ampuh, ya. Dia sampai bicara ngawur gitu."

Suara adikku. Loh, aku kira aku waktu itu sedang bersama teman-temanku. Apa adikku yang bawa mobil satu lagi? Atau yang dipeluk oleh mobilku bukan tiang listrik tapi adikku?

Terdengar suara tawa, sebelum kemudian aku merasakan sebuah tangan menyentuk tanganku, dan jemarinya menauti jemariku. Loh, bukannya tadi aku sedang berada di atas awan?

"Bangun oy, gue aja udah bangun nih."

Samar-samar, aku mendengar suara temanku. Bangun? Bukannya tadi aku sudah bangun?

Loh kok tiba-tiba gelap?

Perlahan, aku membuka mataku. Oh, aku ada di sebuah ruangan.

Melirik ke kiri, jendela.

Melirik ke kanan, kulihat temanku berbaring di... kasur rumah sakit? dan dengan raut wajah yang sangat kesal.

"Oy, lo masih ngomong sendiri itu. Diem."

Well... di rumah sakit toh? Kukira di atas awan.

Tersenyum, aku menutup kedua mataku dan berbicara kepada adikku yang memegang tanganku,

"Dek, temanku itu memang ambekan, tapi bakal tenang kok asalkan dia tidur diiringi musik dangdut."

- - -

Saturday, 20 January 2018

30HBC1820 - Sampah

Sampah


- - -

Foto-foto ini saya ambil sekitar pukul empat sore pada tanggal 20 Januari 2018. Foto-foto ini menunjukkan keadaan pantai Kuta dari pintu masuk. Untuk pertama kalinya sejak saya mengunjungi pantai ini, sampah berserakan di mana-mana. Mulai dari sampah 'standar' seperti botol minuman plastik, hingga sepatu high heels.

Menurut warga setempat, sampah yang ada dikarenakan banyaknya turis yang liburan tahun baru. Ketika ditanya apakah sudah ada tindakan untuk mengumpulkan sampah-sampah tersebut, katanya 'iya sudah tapi terus datang lagi'. Selain itu, sebagian besar sampah adalah sampah kiriman yang terbawa oleh gelombang laut. Yang berarti, sampah-sampah tersebut sudah melewati berbagai tempat dan waktu untuk kemudian sampai di sini.

Sesulit itukan untuk membuang sampah di tong sampah?

Kalau dilihat dari keadaan lingkungannya sih, iya.

Padahal tinggal pegang dulu sampahnya, botol minuman kosongnya, plastik bungkusan makanan ringannya, terus jalan dikit buat nyari tong sampah. Kalau gak nemu, tanya warga lokal yang sedang jualan, tong sampah terdekat ada di mana. Kalau masih gak ada, taruh dulu gitu di kantong atau tas, pas sudah di luar daerah pantai dan nemu tong sampah tinggal buang.

Sesulit itukah?

Pantai Kuta adalah salah satu destinasi wisata paling terkenal di Indonesia. Tolong, sama-sama kita jaga agar tetap bersih.

Sampah-sampah itu bukah hanya bikin bau dan tidak nyaman dilihat, tapi juga membahayakan ekosistem laut karena banyak juga sampah yang terbawa oleh ombak ke tengah lautan. Kisah penyu atau hewan laut lainnya yang mati karena sampah bukan hal yang jarang lagi, kan?

Buang sampah ke tempatnya itu mudah, kawan. Mari kita jaga pantai dan laut kita.

(Edited: 22/01/18)
- - -

Originally post at IG for 
@30haribercerita #30haribercerita #30HBC1820 #saveourseas #saveourbeach


Friday, 19 January 2018

30HBC1819 - Bandara

Bandara


- - -

Setiap saat, selalu ada cerita yang berbeda di tempat ini. Tujuan setiap orang untuk berada di tempat ini pun berbeda-beda.

Terkadang, terlihat sepasang lansia yang ingin menghabiskan sisa hidup mereka menjelajahi tempat-tempat lama bersama dan bernostalgia.

Terkadang, terlihat anak-anak muda yang baru pertama kali melihat dunia, berantisipasi untuk mengukir petualangan mereka.

Terkadang, terlihat segerombolan keluarga, yang mungkin berniat menghabiskan beberapa hari bersama untuk mengerti apa indahnya kebersamaan tanpa beban kehidupan sehari-hari.

Terkadang, terlihat individu-individu yang terbebani oleh kewajiban-kewajiban mereka, baik itu untuk menuntut ilmu ataupun mencari nafkah, duduk sendirian dan berharap agar segera tiba di tempat tujuan.

Tempat ini memang dipenuhi dengan manusia-manusua yang memiliki kisahnya masing-masing.

(Bagaimana dengan kisahku denganmu? Apa mungkin suatu saat...)

- - -

Originally post at IG for @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1819

Thursday, 18 January 2018

30HBC1818 - Bosscha

Bosscha


- - -

Petualangan Sherina adalah salah satu film yang menemani masa kanak-kanak saya, dan saya yakin sebagian besar dari teman-teman saya berkata demikian. Saya masih ingat kisah seru dan menegangkan Sherina, dan lagu-lagu indah yang mengiringi petualangannya.


Salah satu yang paling berkesan untuk saya dari film tersebut adalah lokasi-lokasi syutingnya. Kisah Sherina sebagian besar terjadi di kota Bandung, dan inilah salah satu hal yang membuat saya tertarik dengan kota ini. Selain itu, saya ingat ketika Sherina dan Sadam berlindung dari penculik mereka di malam hari dengan bersembunyi di Bosscha.


Bosscha menjadi salah satu tempat yang sangat ingin saya kunjungi.

Tapi sayangnya, saya (dulu) kurang begitu mengerti dengan geografis kota Bandung sehingga saya berfikir bahwa Bosscha berada jauuuh di atas kota Bandung, yang sebenarnya memang benar, tapi entah mengapa ketika saya masih kecil hal tersebut terasa begitu jauh, sehingga saya enggan untuk meminta tolong kepada orang tua saya untuk mengantarkan saya ke Bosscha. Dan lagi, ketika saya mengetahui bahwa kunjungan hanya terbuka untuk rombongan, saya semakin yakin bahwa saya tidak akan bisa mengunjungi Bosscha.

Awal tahun 2017, saya mendapat informasi dari seseorang di twitter (saya lupa siapa) bahwa Bosscha membuka kunjungan malam bagi individu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang Bosscha dan ilmu perbintangan.

Akhir bulan Juli, akhirnya saya dan sahabat-sahabat saya bisa berkunjung ke salah satu 'childhood bucket list' saya. Sebuah pengalaman yang sangat sangat seru. Saya akhirnya bisa tahu apa yang ada di dalam gedung buled itu... Hehe. Terima kasih ya :"

Bagi yang tertarik untuk berkunjung ke Bosscha di malam hari bisa cek websitenya ya! Ada tanggal, harga, dan tata cara bookingnya loh! xoxo

- - -

Wednesday, 17 January 2018

30HBC1817 - Kuliah Kerja Nyata

Kuliah Kerja Nyata


- - -

KKN, atau Kuliah Kerja Nyata, adalah mata kuliah wajib 3 SKS yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Universitas Padjadjaran ketika sudah mengambil minimum 80 SKS. Alias, hanya bisa diambil ketika akan menempuh semester lima ke atas.

Awal semester lima, saya kembali melewati masa-masa galau; galau memilih mata kuliah apa saja yang ingin dipelajari semester ini. Melihat mata kuliah KKN sudah bisa diambil, saya memilihnya dengan pemikiran bahwa 'mending liburan tahun baru yang sebulan gak pulang, daripada pas libur lebaran nanti'.

Fakta: setiap tahun, KKN yang diadakan oleh Unpad selalu dilaksanakan di daerah-daerah di Jawa Barat, biasanya di pedesaan yang jauh dari kebisingan perkotaan, dan dilaksanakan kurang lebih sebulan. Nyatanya, semester ini, berbeda. Untuk menghindari curhatan panjang lebar mengenai sistem KKN tahun ini yang membingungkan (dan menyebalkan), saya langsung bercerita tentang foto-foto di atas.

Ketika memilih topik KKN yang ingin saya tempuh, saya tidak melihat daerahnya. Langsung lihat topik PKM-nya. Dan ternyata, saya mendapatkan desa Jatiroke, tepatnya di RW 5, daerah yang belum pernah saya datangi sebelumnya karena lokasinya cukup jauh dari kosan (dan kampus). Bersama sembilan manusia luar biasa lainnya, kami menjalankan mata kuliah KKN yang luar biasa ini.

Terlalu banyak hal yang dipelajari selama beberapa minggu bersama mereka dan anak-anak kecil nan lucu dari RW 5 desa Jatiroke. Mulai dari menelusuri daerah yang dirasa bukan Jatinangor lagi saking bedanya, belajar membaca iqro bersama anak-anak kecil yang sangat hiperaktif, hingga pembuatan laporan yang kalau diinget keribetannya hanya bisa membuat saya tersenyum. Untung sudah selesai ya. Hehe :)

Terima kasih kalian para manusia tim KKN RW 5 desa Jatiroke, semoga kita dapet nilai A ya HAHA, aamiin.

- - -

Originally post at IG for @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1817 #kknlyfe

Tuesday, 16 January 2018

30HBC1816 - Date Sixteen

Date Sixteen


- - -

Hello. Its good to see this date again, especially in Jan.


How's this past year, mut? Did you do anything to make yourself proud? Did you have any regret?

Are you happy?

(I'd like to think that yes, I am happy. And blessed.)

Knew you had a blast being twenty. Happy being twenty first.

Here's hoping the best for the next year, until we meet this date again.

- - -

Monday, 15 January 2018

30HBC1815 - Untuk Perempuan

Untuk Perempuan


- - -

Untuk perempuan yang sebentar lagi menginjak usia dua dekade lebih satu tahun, jangan lupa bersikap untuk lebih dewasa. Dirimu sekarang sudah tua, sudah legal di mata hukum di lebih dari 98% negara di dunia. Seharusnya sudah lebih tahu mana yang benar dan mana yang salah, mana yang bisa dilakukan dan mana yang tidak, mana yang baik dan mana yang buruk untukmu.

Untuk perempuan yang sudah memasuki tahun ketiga (mencoba) hidup sendiri, tolong sesekali lebih mandiri dalam hal kehidupan sehari-hari. Mungkin menunda melakukan segala hal terasa lebih mudah, tetapi sayangnya kantung hitam di bawah kedua matamu berkata sebaliknya. Jangan lupa untuk tidak berlebihan dalam memenuhi candumu akan kafein, badanmu cuma ada satu dan harus kau jaga baik-baik.

Untuk perempuan yang sudah pernah patah hati, memulihkan diri itu memang sulit. Mencoba lagi dan gagal terus, apalagi. Tapi bukankah jikalau dirimu tidak mencoba untuk membuka hati kembali, kamu tidak tahu apa yang akan terjadi?

Untuk perempuan yang jauh dari kata sempurna, kamu tahu dirimu jauh lebih baik dari orang lain. Jangan lupa untul menjaga diri, baik itu badan, pikiran, maupun hati. Kamu tahu dimana batasmu, dan kamu tahu sejauh mana kamu bisa melewati batas tersebut.

Untuk perempuan yang sesungguhnya masih muda tetapi juga sudah (mulai) tua, dirimu tidak tahu dimana ujung hidupmu sebenarnya. Jangan lupa untuk hidup sebaik mungkin, karena kamu menjalani hidup ini hanya satu kali.

- - -


Originally post at IG for @30haribercerita #30haribercerita #30HBC1815 #30HBCsurat 

Sunday, 14 January 2018

30HBC1814 - Late

Late


- - -


"Its not like you to come home this late."

"Well, usually people were not this stubborn."

Baru saja duduk di sofa, aku mendengar suara langkah kaki. Dan tiba-tiba, cangkir favoritku muncul di atas kepalaku. Perlahan, aku mengambilnya. Ah, teh hangat rasa lemon kesukaanku.

"Thanks, babe."

Sembari menyeruput teh, aku membayangkan wajahmu yang tersenyum. Setelah beberapa teguk, aku menaruh cangkir teh di meja depan sofa dan perlahan memutar badanku. Kamu berdiri dengan kedua tangan di saku celana kerjamu. Ah, rupanya baru pulang juga.

"Hungry?"

"Sarving. I forgot to eat lunch."

Menggerutu, kamu berbalik arah dan berjalan perlahan menuju dapur. Aku hanya tertawa kecil, dan mengikutimu. Dari arah dapur, tercium aroma sedap, diikuti dengan suara samar-samar Frank Sinatra dengan 'Fly Me to The Moon'-nya.

"I'm going to repeat that song."

"I thought you hate songs like that?"

"I said I love my ATL, SWS, and Led Zep more that I love your Frank Sinatra, Elvis, and Kodaline. Didn't mean I hate it."

Sembari memutar awal lagu, aku kembali mendengar suara langkah kakimu. Tepat ketika baris pertama liriknya terdengar, kamu memutar badanku dan langsung menangkap tangan kananku di tangan kirimu, dan tangan kirimu di pinggangku. Aku hanya tertawa, menatap wajahmu yang bersinar dengan senyum khasmu.

"You dork. You're going to burn our dinner."

"But its been a long time since we dance, and besides I turn off the stove. Our dinner can wait."

"Says the person who already ate lunch."

Aku merasakan dirimu menyenderkan pipi di rambutku, sementara kita masih terus bergerak lembut mengikuti nada.

fill my heart with song,
and let me sing for ever more,
you are all I long for all I worship and adore

"Well, not everyday you want to listen to this kind of song."

Aku tersenyum, menutup kedua mataku, dan menyandarkan pipiku ke bahumu.

"Well, if you want to dance with me, just play this kind of song when I come home late, babe."

in other words, please be true,
in other words, I love you

(Image source: Pinterest)
- - -


Sequel dari 1813